Pembelajaran
STEM sebenarnya diawali dari pendidikan STEM yang memberikan harapan generasi
baru dapat mencipta suatu pemecahan masalah dari kehidupan nyata. Pemecahan
masalah dilakukan dengan lintas berbagai disiplin ilmu yaitu science, technology, engineering¸and mathematics. Mengembangkan kemampuan
berpikir kritis , kolaborasi, dan kreativitas.
STEM di Amerika Serikat dimulai tahun 2005, yaitu suatu gerakan sains
teknologi, teknik dan matematika. Keprihatinan Amerika Serikat dengan kondisi
warga negaranya kurang tertarik pada teknik dan teknologi, sedangkan Rusia
telah memulai mempersiapkan tenaga kerja yang serius pada teknik dan teknologi.
Jepang dan negara Asia lain pun telah mempersiapkan tenaga kerja yang mulai
mengembangkan teknik dan teknologi. Dasar sains sebagai ilmu untuk mendalami
akar masalah. Paduan sains dengan teknologi sebagai jawaban atas permasalahan,
yang dikembangkan dengan teknik dan perhitungan matematis, dikenal dengan STEM
(science technology, engineering, and
mathematics). STEM dianggap dapat melibatkan peserta didik dengan standar
pembelajaran yang mendorong peserta didik berpikir kritis dan meningkatkan
kreativitas peserta didik
Integrasi keempat mata pelajaran (sains, teknologi, teknik dan
matematika) menjadi alat pembelajaran kuat bagi peserta didik di bidang
akademik inti
Penelitian di AS telah membuktikan terjadi peningkatan penilaian kinerja
peserta didik dalam pembelajaran berbasis proyek dengan pendekatan pendidikan
STEM
STEM ini diharapkan akan menjadi budaya dalam kehidupan masyarakat.
Menggunakan pendidikan STEM untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
kreatif. Historis STEM di Amerika Serikat adalah mempersiapkan peserta didik
menghadapi abad 21, demikian juga mampu meningkatkan hasil penilaian
internasional seperti PISA
Tantangan utama guru dalam pengajaran menggunakan pendidikan STEM adalah
bagaimana mengintegrasikan sains, teknik, teknologi dan matematika dan melihat
keterkaitan dan saling ketergantungan antara 4 ilmu tersebut
Pembelajaran
Learning cycle menawarkan pendekatan
pedagogis seperti itu dalam pengajaran yang diorganisasikan dengan cara
menetapkan tujuan dan kegunaan konten pelajaran di awal pelajaran dengan
konteks kehidupan nyata, melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses
pembelajaran, menyediakan peluang untuk menghubungkan konten pelajaran ke
aplikasi kehidupan nyata dan membuat peserta didik memiliki pengalaman sains
seperti yang dilakukan insinyur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar