Senin, 13 Juni 2022

     Kreativitas Peserta didik

Kreativitas merupakan potensi yang dimiliki sejak lahir dan akan berkembang menjadi kemampuan kreativitas sesuai dengan pengalaman hidupnya. Pengembangan potensi ini memerlukan strategi. Pengembangan strategi yang dilakukan Munandar (2004) dikenal dengan empat P yaitu; pribadi, pendorong, proses, dan produk. Strategi person terutama untuk peserta didik, menjadi penting, karena sekolah merupakan tempat paling cocok dalam pengembangan kreativitas ini.

Pembelajaran seyogyanya mengembangkan potensi peserta didik dalam meningkatkan kualitas kreativitasnya. Pengembangan strategi empat P khususnya strategi pribadi (person), diamati berdasarkan sifat-sifat kepribadiannya. Strategi proses dikembangkan dalam hal aktivitas brekreasi peserta didik. Strategi produk diamati dari berdasarkan hasil yang dilakukan peserta didik. Strategi pendorong merupakan pengamatan terhadap dorongan lingkungan baik sekolah, keluarga, dll.

Penilaian kreativitas peserta didik dalam pembelajaran yang sering diamati adalah dari dimensi  pribadi (person). Penilaian kreativitas ini dilakukan dengan melihat produk yang dihasilkan oleh individu dari beberapa bentuk yaitu (1) figural, (2) visual, (3) simbolik, (4) semantik. Bentuk figural mengevaluasi informasi mengenai bentuk gambar yang terdiri dari auditori (pendengaran) dan visual (penglihatan). Bentuk simbolik didasarkan informasi yang dianggap simbol atau tanda-tanda yang memiliki makna sendiri. Bentuk semantik penilaian kreativitas yang didasarkan informasi yang dirasakan dalam kata-kata atau kalimat, baik lisan, tertulis, atau diam-diam dalam pikiran (Guilford, 1968).   

Kreativitas peserta didik dapat dimulai dari sesuatu yang sudah ada. Kemampuan pikiran untuk menciptakan ide yang orsinal akan terlihat jika berbeda dari pemikiran peserta didik lain. Alam memberikan saran saran untuk memecahkan masalah. Peserta didik yang kreatif akan menciptakan model atau analogi dari alam, kemudian menggabungkan beberapa koneksi yang tidak terlihat oleh orang lain (Adair, 2007).

Pembelajaran juga akan memunculkan kreativitas peserta didik jika guru menantang dengan suatu permasalahan. Peserta didik kreatif akan menggunakan logika untuk berpikir (Dian, Oktober 2015). Logika berpikir akan mudah muncul dengan bantuan media pembelajaran.

Fungsi-fungsi dasar kehidupan peserta didik, seperti berpikir rasional, emosional dan kesadaran diri, bakat dan kemampuan fisik maupun mental, akan membentuk kreativitas (Clark, 2008). Hal ini sejalan dengan Wallas (2006) yang menyatakan bahwa proses kreativitas melalui empat tahap yaitu :

1.      Tahap persiapan (Preparation), yaitu pikiran individu mengeksplorasi permasalahan,

2.      Tahap Inkubasi (Incubation), yaitu mulai terinternalisasinya permasalahan ke alam bawah sadar,

3.      Tahap Penerangan (illumination or insighti) yaitu saat ide kreatif  keluar dari alam bawah sadar menjadi sadar,

4.      Tahap verifikasi (verification) yaitu saat gagasan secara sadar diverifikasi, dielaborasi, dan diterapkan.

Tes kreativitas menurut Willian (1980) mengembangkan paket tes kreativitas ( the creativity assessment packet) yang terdiri dari rasa ingin tahu (curiosity, imagination, complexity dan risk taking. Berdasarkan indikator tersebut penelitian ini mengambil indikator kreativitas sebagai berikut :

1.      Menggali berbagai sumber informasi baik dari teman sekelompok, antar kelompok, guru, buku sumber, model dari alam, dll.

2.      Menangkap arahan guru kemudian mewujudkannya dalam desain baru namun sejalan dengan tujuan pembelajaran.

3.      Mampu mengambil sebuah koneksi baru dari sesuatu yang sudah ada, namun sejalan dengan tujuan pembelajaran. (semakin jauh koneksi tersebut dari koneksi ide kelompok lain maka semakin kreatif)

4.      Mampu membuat dugaan sementara (hipotesis), semakin mendekati hipotesis yang dibuat dengan data dan fakta maka semakin luas pengalaman dan kreativitas peserta didik dalam konsep tersebut.

5.      Mampu mengembangkan ide gagasan yang orsinal dalam kerja kelompok, namun sejalan dengan tujuan pembelajaran.

6.      Memberikan banyak alternatif solusi namun sejalan dengan tujuan pembelajaran.

7.      Memberikan gagasan yang baik dengan memperhatikan etika dan norma dalam masyarakat.

8.      Mempertahankan pendapat kelompok dengan meyakini keunggulan desainnya serta memiliki dasar pemikiran yang benar dan utuh.

9.      Mampu memberikan kritik dan saran perbaikan untuk ide gagasan kelompok lain. Sebaliknya berbesar hati menerima kritik saran untuk perbaikan desain orsinal sebelumnya.

Pantang menyerah saat menghadapi masalah, bijak mencari solusi bukan mencari kambing hitam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terupdate

Tes Pemahaman Sel

Kelas 8 F sd. Kelas 8 I silahkan menjawab pertanyaan kuis tentang sel : Ada 3 piliha kuis silahkan klik yang mana saja, hasilnya tolong dicr...

Populer