Selasa, 04 November 2014

RPP IPA Kelas 7 Kurikulum 2013 ( Pertemuan ke-2)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan                                  : Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Kuningan
Mata Pelajaran                                       : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester                                     : 7 (Tujuh) / 1 (satu)
Topik                                                        : Objek IPA dan Pengamatannya
Sub Topik                                                                 : Pengukuran sebagai bagian dari Pengamatan (Pertemuan ke-2)
Alokasi Waktu                                         : 2 x 40 menit (2 Jam Pelajaran)

A.       KOMPETENSI INTI
1.         Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.        Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.        Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4.        Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.


B.       KOMPETENSI DASAR
1.1.      Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
1.1.      Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
1.1.      Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari observasi, serta pentingnya perumusan satuan terstandar (baku) dalam pengukuran.
4.1.     Menyajikan hasil pengukuran terhadap besaran-besaran pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku.

C.       Indikator :
1.         Menjelaskan pengukuran;
2.        Menjelaskan pengukuran baku dan tak baku;
3.        Menjelaskan pengertian pengukuran;
4.        Menjelaskan pentingnya satuan baku;

D.       Tujuan :
1.         Melalui kegiatan pengkuran dengan menggunakan jengkal, depa  dan langkah kaki diharapkan siswa dapat melakukan pengukuran;
2.        Melalui kegiatan pengukuran dengan menggunakan jengkal, hasta dan penggaris siwa menjelaskan tentang pengukuran baku dan tak baku;
3.        Melalui kegiatan diskusi diharapkan siswa menjelaskan pengertian dari pengukuran
4.        Melalui kegiatan diskusi diharapkan siswa dapat menjelaskan pentingnya  satuan baku;

E.        Materi
B.     Pengukuran Sebagai Bagian dari Pengamatan
Pengamatan objek dengan menggunakan indra merupakan kegiatan penting menghasilkan deskripsi suatu benda. Akan tetapi, seringkali pengamatan seperti itu tidak cukup. Kita memerlukan pengamatan yang memberikan hasil yang pasti ketika dikomunikasikan dengan orang lain. Sebagai contoh, pernahkah kalian pergi ke penjahit untuk minta dibuatkan baju? Bagaimana penjahit dapat membuatkan baju dengan ukuran yang tepat? Atau, pernahkah kalian melihat orang berjual beli buah, misalnya duku? Bagaimanakah menentukan banyaknya duku secara akurat? Semua peristiwa di atas terkait dengan kegiatan pengukuran. Pada bagian ini, kalian akan mendiskusikan dan melakukan berbagai kegiatan pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sesuai.
1.      Pengukuran
Mengukur merupakan kegiatan penting dalam kehidupan dan kegiatan utama di dalam IPA. Contoh, kalian hendak mendeskripsikan suatu benda, misalnya mendeskripsikan dirimu. Kemungkinan besar kalian akan menyertakan tinggi badan, umur, berat badanmu, dan lain-lain. Tinggi badan, umur, dan berat badan merupakan sesuatu yang dapat diukur. Segala sesuatu yang dapat diukur disebut besaran. Seperti yang telah kalian lakukan, mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Misalnya, kalian melakukan pengukuran panjang meja dengan jengkalmu. Maka, kalian membandingkan panjang meja dengan panjang jengkalmu. Jengkalmu dipakai sebagai satuan pengukuran. Sebagai hasilnya, misalnya panjang meja = 6 jengkalmu. Nah, misalnya ada 2 temanmu melakukan pengukuran panjang meja yang sama, tetapi dengan jengkal masing-masing. Hasilnya, sebagai berikut.
» Panjang meja = 6 jengkalmu.
» Panjang meja = 5,5 jengkal Edo.
» Panjang meja = 7 jengkal Emi.
Mengapa hasil tiga pengukuran itu berbeda? Jelaskan!
Sekarang bayangkan, apa yang terjadi jika setiap pengukuran di dunia ini menggunakan satuan yang berbeda-beda, misalnya jengkal. Ketika kalian memesan baju ke penjahit dengan panjang lengan 3 jengkal, kemungkinan besar hasilnya tidak akan sesuai dengan keinginanmu karena penjahit itu menggunakan jengkalnya. Demikian juga, jika satuan yang digunakan adalah depa. Oleh karena itu, diperlukan satuan yang disepakati oleh semua orang. Satuan yang disepakati ini disebut satuan baku.
Mungkin kalian pernah mendengar satuan sentimeter, kilogram, dan detik. Satuan-satuan tersebut adalah contoh satuan baku dalam ukuran Sistem Internasional (SI). Setelah tahun 1700, sekelompok ilmuwan menggunakan system ukuran yang dikenal dengan nama Sistem Metrik. Pada tahun 1960, Sistem Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem Internasional. Penamaan ini berasal dari bahasa Prancis , Le Systeme Internationale d’Unites. Dalam satuan SI, setiap jenis ukuran memiliki satuan dasar, contohnya panjang memiliki satuan dasar meter. Untuk hasil pengukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari meter, dapat digunakan awalan-awalan.  Penggunaan awalan ini untuk memudahkan dalam berkomunikasi karena angkanya menjadi lebih sederhana. Misalnya, daripada menyebutkan 20.000 meter, lebih mudah menyebutkan 20 kilometer. Nilai kelipatan awalan tersebut menjangkau benda-benda yang sangat kecil hingga objek yang sangat besar. Contoh benda yang sangat kecil adalah atom, molekul, dan virus. Contoh objek yang sangat besar adalah galaksi. Sistem Internasional lebih mudah digunakan karena disusun berdasarkan kelipatan bilangan 10, seperti ditunjukkan pada tabel di atas. Penggunaan awalan di depan satuan dasar SI menunjukkan bilangan 10 berpangkat yang dipilih. Misalnya, awalan kilo berarti 103 atau 1.000. Maka, 1 kilometer berarti 1.000 meter. Contoh lain, pembangkit listrik menghasilkan daya 500 Mwatt berarti sama dengan 500.000.000
watt. Jadi, penulisan awalan menyederhanakan angka hasil pengukuran sehingga mudah dikomunikasikan ke pihak lain.

E.      PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan                 : Scientific
2. Metode                       : Ceramah, Eksperimen, dan diskusi.
3. Model                         : Discovery Learning
F.      MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1.     Media
Laptop, LCD, LKS, Kelas
2.   Alat dan Bahan
a.        Meja
b.        Tangan dan jari tangan, kaki
c.        Penggaris/ meteran
3.            Sumber Belajar
a) Buku IPA SMP kelas VII, Puskurbuk 2013

G.             Kegiatan Pembelajaran
                Pertemuan kedua ( 2 JP )
Kegiatan
Langkah-langkah Model Discovery
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
Menciptakan Situasi (stimulasi)
Mengabsen dan membimbing do’a
Pemusatan Perhatian :
·         Guru memperlihatkan beberapa alat ukur ( penggaris, /meteran), kemudian memberikan pertanyaan : “Apa yang bapak pegang ini? Dipakai untuk apa alat ini ? “ Mengapa kita mempergunakan alat ini untuk mengukur?”
·          Menyampaikan tujuan mempelajari Pengukuran sebagai bagian dari pengamatan.

10 Menit
Kegiatan  Inti
Pembahasan tugas dan identifikasi masalah
Ø  Menjelaskan tugas dan kegiatan yang harus dilakukan siswa yaitu : LKS tentang pengukuran;
Ø  Membagi siswa berkelompok @ 4 orang


Observasi
Ø  Siswa melakukan pengukuran sesuai dengan LKS;
50 menit


Ø  Diskusi antar teman sebangku untuk mengerjakan LKS, melengkapi tabel yang diisi sesuai dengan hasil pengukuran;



Ø  Siswa membandingkan hasil pengukurannya dengan kelompok  yang lain;


Pengumpulan data
Ø  Siswa mencatat hasil pengukurannya dengan teman kelompok;



Ø  Siswa mencatat hasil perbandingan pengukuran dengan kelompok yang lain;



Ø  Siswa menjelaskan hasil pengukurannya dan hasil perbandingan dengan kelompok lain.
Ø  Siswa menjelaskan pengertian pengukuran dan menjelaskan pengukuran baku serta tak baku.


Pengolahan data dan analisis
Ø  Siswa mengolah data dan menganalisis hasil pengukuran.




Kegiatan
Langkah-langkah Model Discovery
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu

Verifikasi
Ø  Siswa mempresentasikan hasil diskusi dan pengukurannya.


Generalisasi
Ø  Membuat kesimpulan tentang pengukuran sebagai bagian dari pengamatan


Penutup
Ø  Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
Ø  Guru memberikan penghargaan kepada siswa /kelompok yang melakukan pekerjaan dengan baik.
Ø  Siswa menjawab kuis/tes tentang pengukuran sebagai bagian dari pengamatan.
Ø  Guru memberikan tugas/PR untuk memperdalam materi tentang pengukuran sebagai bagian dari pengamatan.


H.  Penilaian
1.    Metode dan bentuk penilaian
Metode
Bentuk instrument
ü  Sikap
v  Lembar pengamatan Sikap dan rubric
ü  Tes unjukkerja
v  Tes penilaian kinerja tentang pengukuran
ü  Tes tertulis
v  Tes Pilihan Essay

I.       Essay
1.         Jelaskan mengapa hasil pengukuran dengan menggunakan jengkal, hasta dan langkah kaki  berbeda-beda ?
2.        Pengukuran yang bagaimana yang termasuk dalam pengukuran baku dan tak baku ? Jelaskan dengan bahasamu sendiri bagaimana pengertian dari pengukuran baku dan tak baku !
3.        Jelaskan dengan melihat penggaris, sebutkan satuan yang terdapat dalam penggaris tersebut ?
Jawaban :
1.         Karena jengkal, depa dan langkah kaki masing-masing orang ukurannya tidak sama.
2.        Pengukuran dengan menggunakan jengkal, depa dan langkah kaki termasuk dalam pengukuran tak baku, sedangkan pengukuran dengan menggunakan penggaris termasuk dalam pengukuran baku, pengertian pengukuran baku adalah pengukuran yang dijadikan patokan/pokok karena hasilnya sama dan akurat, sedangkan pengukuran tidak baku adalah pengukuran yang tidak dapat dijadikan acuan karena hasilnya berbeda-beda.
3.        Satuan yang ada di dalam penggaris adalah cm dan inch.

Rubrik Penilaian Uraian
No
Uraian
Skor
1
Jika jawaban benar
3
2
Jika jawaban benar
4
3
Jika jawaban benar
3

Total
10
               
Nilai         =  x 100




a.        Lembar Pengamatan Sikap
2.        Pengamatan Perilaku ilmiah
No.
Aspek yang dinilai
3
2
1
Ket
1
Rasa ingin tahu tentang pengukuran




2
Ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan pengukuran 




3
Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok




4
Keterampilan berkomunikasi pada saat belajar






3.        Rubrik Penilaian Perilaku
No
Aspek yang dinilai
Rubrik
1
Menunjukkan rasa ingn tahu
3:   Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif dalamkegiatan berkelompok
2:  Menunjukkan rasa ingin tahu,namun tidak terlalu antusias , dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh
1:   Tidak menunjukkan antusias dalam pengukuran, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat
2
Ketelitian dan hati-hati
3:  Melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur, hati-hati dalam melakukan percobaan
2:   Melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur, kurang hati-hati dalam melakukan percobaan
1:  Melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur, tidak hati-hati dalam melakukan percobaan
3
Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun kelompok
3:  mengamati hasil eksperimen sesuai prosedur, hati-hati dalam melakukan eksperimen
2:  mengamati hasil eksperimen sesuai prosedur, kurang hati-hati dalam melakukan eksperimen
1:  mengamati hasil eksperimen sesuai prosedur, kurang hati-hati dalam melakukan eksperimen

4
Berkomunikasi

3.  aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
2. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
1. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat siswa lain







b.        Lembar pengamatan keterampilan praktikum
No
Keterampilan yang dinilai
Skor
Rubrik
1
Cara mengukur
3
ü  Mengenal besaran yang akan diukur
ü  Mengenal standar  ukur sesuai yang diminta
ü  Mengukur dengan teliti
2
ü  Ada dua  aspek yang benar
1
ü  Hanya satu aspek yang benar
2
Cara menuliskan hasil pengukuran
3
ü  Menuliskan hasil pengukuran dalam bentuk tabel
ü  Menuliskan hasil pengukuran
ü  Menulisakan besaran dan satuannya dengan lengkap
2
ü  Ada dua aspek yang benar
1
ü  Hanya satu aspek yang benar

L.        LEMBAR KERJA SISWA
B.     Pengukuran Sebagai Bagian dari Pengamatan
Pengamatan objek dengan menggunakan indra merupakan kegiatan penting menghasilkan deskripsi suatu benda. Akan tetapi, seringkali pengamatan seperti itu tidak cukup. Kita memerlukan pengamatan yang memberikan hasil yang pasti ketika dikomunikasikan dengan orang lain. Sebagai contoh, pernahkah kalian pergi ke penjahit untuk minta dibuatkan baju? Bagaimana penjahit dapat membuatkan baju dengan ukuran yang tepat? Atau, pernahkah kalian melihat orang berjual beli buah, misalnya duku? Bagaimanakah menentukan banyaknya duku secara akurat? Semua peristiwa di atas terkait dengan kegiatan pengukuran. Pada bagian ini, kalian akan mendiskusikan dan melakukan berbagai kegiatan pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sesuai.
1.      Pengukuran
Mengukur merupakan kegiatan penting dalam kehidupan dan kegiatan utama di dalam IPA. Contoh, kalian hendak mendeskripsikan suatu benda, misalnya mendeskripsikan dirimu. Kemungkinan besar kalian akan menyertakan tinggi badan, umur, berat badanmu, dan lain-lain. Tinggi badan, umur, dan berat badan merupakan sesuatu yang dapat diukur. Segala sesuatu yang dapat diukur disebut besaran. Seperti yang telah kalian lakukan, mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Misalnya, kalian melakukan pengukuran panjang meja dengan jengkalmu. Maka, kalian membandingkan panjang meja dengan panjang jengkalmu. Jengkalmu dipakai sebagai satuan pengukuran. Sebagai hasilnya, misalnya panjang meja = 6 jengkalmu. Nah, misalnya ada 2 temanmu melakukan pengukuran panjang meja yang sama, tetapi dengan jengkal masing-masing. Hasilnya, sebagai berikut.
» Panjang meja = 6 jengkalmu.
» Panjang meja = 5,5 jengkal Edo.
» Panjang meja = 7 jengkal Emi.
Mengapa hasil tiga pengukuran itu berbeda? Jelaskan!
Sekarang bayangkan, apa yang terjadi jika setiap pengukuran di dunia ini menggunakan satuan yang berbeda-beda, misalnya jengkal. Ketika kalian memesan baju ke penjahit dengan panjang lengan 3 jengkal, kemungkinan besar hasilnya tidak akan sesuai dengan keinginanmu karena penjahit itu menggunakan jengkalnya. Demikian juga, jika satuan yang digunakan adalah depa, seperti Gambar 1.9. Oleh karena itu, diperlukan satuan yang disepakati oleh semua orang. Satuan yang disepakati ini disebut satuan baku.
Mungkin kalian pernah mendengar satuan sentimeter, kilogram, dan detik. Satuan-satuan tersebut adalah contoh satuan baku dalam ukuran Sistem Internasional (SI). Setelah tahun 1700, sekelompok ilmuwan menggunakan system ukuran yang dikenal dengan nama Sistem Metrik. Pada tahun 1960, Sistem Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem Internasional. Penamaan ini berasal dari bahasa Prancis , Le Systeme Internationale d’Unites. Dalam satuan SI, setiap jenis ukuran memiliki satuan dasar, contohnya panjang memiliki satuan dasar meter. Untuk hasil pengukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari meter, dapat digunakan awalan-awalan.  Penggunaan awalan ini untuk memudahkan dalam berkomunikasi karena angkanya menjadi lebih sederhana. Misalnya, daripada menyebutkan 20.000 meter, lebih mudah menyebutkan 20 kilometer. Nilai kelipatan awalan tersebut menjangkau benda-benda yang sangat kecil hingga objek yang sangat besar. Contoh benda yang sangat kecil adalah atom, molekul, dan virus. Contoh objek yang sangat besar adalah galaksi. Sistem Internasional lebih mudah digunakan karena disusun berdasarkan kelipatan bilangan 10, seperti ditunjukkan pada tabel di atas. Penggunaan awalan di depan satuan dasar SI menunjukkan bilangan 10 berpangkat yang dipilih. Misalnya, awalan kilo berarti 103 atau 1.000. Maka, 1 kilometer berarti 1.000 meter. Contoh lain, pembangkit listrik menghasilkan daya 500 Mwatt berarti sama dengan 500.000.000
watt. Jadi, penulisan awalan menyederhanakan angka hasil pengukuran sehingga mudah dikomunikasikan ke pihak lain.




Kegiatan 1
PENGUKURAN, MEMBUAT ALAT UKUR SENDIRI

1.         Tujuan
Melalui pengukuran dengan kelompok diharapkan siswa mengetahui tentang pengukuran
2.        Alat dan bahan
Alat :   Penggaris, meteran, jam, jengkal, hasta, langkah kaki
               
Bahan :  meja, papan tulis, ruang kelas, dll
3.        Cara kerja
1.         Ukurlah meja, papan tulis,ruang kelas dengan menggunakan jengkal, depa, langkah kaki ; catatlah hasilpengukuran tersebut
2.        Ukurlah meja, dengan menggunakan penggaris ; catatlah hasilpengukuran tersebut !
3.        Bandingkan hasi lkelompokmu dengan kelompok yang lain !
4.        Laporkan hasil pengamatannmu !

No
Hal  yang diukur
Alat ukur
Hasil Pengukuran













2 komentar:

Terupdate

Tes Pemahaman Sel

Kelas 8 F sd. Kelas 8 I silahkan menjawab pertanyaan kuis tentang sel : Ada 3 piliha kuis silahkan klik yang mana saja, hasilnya tolong dicr...

Populer